YPP Nurullatif

YPPNL — Ergonomi sebuah konsep yang dibentuk dari bahasa Yunani. Secara etimologis berasal dari kata “ergon” berarti ‘kerja’ dan “nomos” berarti ‘hukum alam’. Jadi, ergonomi adalah seperangkat aturan yang terkait dunia kerja. Secara akademis, ergonomi merupakan studi yang mengeksplorasi interaksi antara manusia dan lingkungan kerja. Masalah ini melibatkan pemahaman mendalam meliputi anatomi, fisiologi, psikologi, teknik, manajemen, dan desain untuk menciptakan kondisi kerja yang optimal bagi karyawan (Nurtsani, N., & Sarvia, E., 2022).

Banyak aktivitas pada industri tekstil membutuhkan pekerja untuk menahan posisi duduk atau berdiri dalam waktu lama. Terlebih lagi, pekerja di sektor ini sering terlibat dalam gerakan berulang, seperti memotong, menjahit, dan menyetrika. Selain itu, para pekerja tekstil sering mengangkat dan memindahkan benda berat, seperti gulungan kain dan bahan baku lainnya.

Kenyamanan ergonomi dalam bekerja adalah aspek krusial yang sering menjadi fokus utama dalam menciptakan lingkungan kerja yang produktif dan sehat. Ergonomi berfokus pada kesesuaian kerja dengan memperhatikan antara kebutuhan dan kemampuan manusia. Kesesuaian kerja memiliki relevansi kuat dengan prinsip-prinsip syariah (Islam) yang menekankan kesejahteraan, keadilan, dan tanggung jawab sosial.

Islam mengajarkan pentingnya menjaga kesejahteraan diri dan orang lain dalam segala aspek kehidupan, termasuk dalam bekerja. Prinsip-prinsip seperti keadilan, perlindungan, dan keseimbangan sangat ditekankan. Al-Qur’an (Al-Qasas: 77) menyerukan manusia agar bekerja seimbang antara kebahagiaan akhirat dan jangan melupakan kebahagiaan dunia.

Konsep tersebut menunjukkan bahwa Islam mengakui pentingnya keseimbangan antara kehidupan dunia dan akhirat. Kebahagiaan dunia bukan “given”, melainkan perlu diciptakan kesejahteraan fisik dan mental di lingkungan kerja. Lingkungan kerja yang dirancang secara ergonomis dapat mengurangi risiko cedera dan meningkatkan produktivitas. Islam sangat menghargai dan menghormati upaya penciptaan lingkungan kerja yang terbaik (ihsan).

Lingkungan kerja dalam industri tekstil idealnya dirancang secara syariah, ada dua aspek yang perlu diperhatikan yaitu penataan mesin dan peralatan. Mesin dan peralatan harus ditempatkan sedemikian rupa sehingga mudah dijangkau dan dioperasikan oleh pekerja tanpa memerlukan postur tubuh yang tidak nyaman. Selain itu, ketinggian meja dan kursi juga harus disesuaikan dengan tinggi badan pekerja untuk mencegah masalah postur tubuh seperti nyeri punggung dan leher. Tidak kalah pentingnya bahwa pekerja berhak mendapatkan waktu istirahat yang memadai.

Untuk memastikan kenyamanan ergonomis di tempat kerja, perusahaan perlu mengambil tiga langkah penting yaitu evaluasi, pengembangan kebijakan, dan partisipasi. Evaluasi dilakukan secara berkala untuk menilai kondisi ergonomi di tempat kerja. Hal ini bertujuan memastikan bahwa lingkungan kerja memenuhi standar yang aman dan nyaman bagi para pekerja, mengurangi risiko cedera, dan meningkatkan efisiensi.

Setelah evaluasi, pengembangan kebijakan kesejahteraan pekerja sangat penting dalam mendukung kenyamanan ergonomi. Kebijakan ini harus mencakup aturan penggunaan peralatan pelindung diri, tata cara kerja, dan pengaturan waktu istirahat yang memadai, sehingga pekerja dapat beraktivitas dengan aman dan nyaman.

Partisipasi karyawan dalam proses penilaian dan perbaikan ergonomi perlu ditumbuhkan. Masukan dan keluhan pekerja perlu didengarkan untuk menciptakan lingkungan kerja yang terbaik. Sangat dimungkinkan pekerja memiliki wawasan berharga tentang aspek-aspek praktis yang memengaruhi kenyamanan dan produktivitas kerja sehari-hari.

Jika kenyamanan ergonomi dalam lingkungan industri tekstil dirancang secara syariah, maka salah satu upaya untuk menggapai kebahagiaan di tempat kerja dapat diwujudkan dengan nyata. Diharapkan produktivitas kerja meningkat, perusahaan memperoleh profit maksimal, dan pekerja di samping mendapatkan hak-haknya juga mendapatkan bonus atas kinerja terbaiknya. (Maisa Maziyah Akbar, mahasiswa TI, FST, Universitas Airlangga)